
Keesokkan harinya, Jingga dan Shinta berangkat bersama kesekolah setiba sampai kesekolah mereka berpisah didepan pagar karena kelas mereka berbeda, beberapa pelajaran telah mereka lewati dan suara bel pun telah berbunyi “Teeeeeeeetttttt”, mereka pun bergegas keluar kelas dan Jingga telah siap menunggu shinta didepan pagar sekolah karena mereka berdua ada kegiatan tersendiri yaitu belanja ke mall. Setiba di mall hal yang sangat kebetulan Jingga dan Shinta bertemu dengan Adit lelaki yang pendiam dan pemalu itu lalu langsung saja Jingga menghampirinya dengan senyum yang bergairah kemudian mereka berbincang sebentar karena mama Jingga sudah menelponnya. Setiba dirumah Jingga merenung diatas tempat tidurnya ternyata dia masih mengingat kejadian ia bertemu dengan Adit, tampak dari raut wajah Jingga kalau ia senang dengan Adit lalu Jingga pun langsung online dengan laptopnya untuk mencari lebih jelas biodatanya Adit di facebook, blogger dan semacam lainnya, Jingga juga menelpon teman yang akrab dengan Adit yang satu sekolahan dengannya, ternyata Adit masih jomblo,dia juga paling jago memainkan alat musik gitar kata teman yang sedang di telpon Jingga lalu Jingga menanyakan nomor hendpone Adit karena Jingga ingin mengenal Adit lebih dekat lagi setelah dapat Jingga pun malu dan sedikit gengsi untuk menelpon atau sms Adit duluan sehingga Jingga hanya memandangi nomornya saja karena penyakit tidak percaya dirinya kambuh.
Pukul 16.00 WIB, Jingga bersiap-siap untuk pergi kerumah shinta karena untuk megerjakan tugas sekolah dan Jingga juga ingin menceritakan bahwa ia sedang senang dengan seseorang, mobil warna merah telah muncul tepat didepan pagar rumah shinta dan bertanda Jingga telah sampai dirumahnya, langsung saja Shinta membukakan pintu dan mempersilahkan Jingga masuk, lalu mereka duduk diruang tamu rumah Shinta ketika Shinta sedang kedapur untuk membuatkan minum untuk temannya dan Jingga melihat ada pesan masuk dihandponenya Shinta lalu Jingga membukanya karena ia penasaran siapa yang sedang smsan dengan Shinta ternyata Jingga sangat terkejut kalau yang mengirim pesan tersebut adalah Adit ternyata mereka berdua sudah berhubungan kontak lalu dengan raut wajah Jingga yang cemberut sambil memegang segelas teh hangat buatan Shinta, kemudian Jingga bergegas pulang dengan alasan ia tidak enak badan.
Jingga sedang berada didalam kamarnya dan sangat menyesal, karena kenapa Shinta juga suka dengan Adit akhirnya Jingga pun menikhlaskan Adit untuk bersama Shinta demi sahabat sejatinya itu.”walaupun itu semua membuatku sakit hati tapi apalah daya bagiku semua telah berlalu kini hanya tinggal kenangan dan mulai sekarang aku ingin melupakan kalau aku pernah senang dengannya,”kata Jingga dalam hati”.
0 komentar:
Posting Komentar