Di suatu desa pada suatu waktu, hiduplah suatu keluarga, yang tinggal bersama di suatu rumah yang istimewa, mereka tinggal bersama ayah,ibu dan saudara mereka yang terdiri dari 3 bersaudara. Mereka adalah orang-orang yang rukun damai. Meskipun kadang-kadang terjadi pertikaian kecil. Sudah lama mereka tinggal di rumah istimewa itu, rumah istimewa yang besar dan lengkap dengan peralatan Meskipun tidak semua sempurna,Rumah itu besar dan bertingkat,Ada beberapa kamar di dalamnya.
Pada suatu malam terdengarlah bunyi di atas atap. Sang kakak perempuan berlari memberitahu adik-adiknya. Saat itu menjelang tengah malam. Bunyi itu adalah bunyi ketukan. Bunyi itu lebih dari satu kali. Sang kakak kelihatannya ketakutan. Adiknya yang pertama bergegas lari ke atas. Dengan cepat dia menemukan sumber bunyi. Tetapi ia tidak tahu siapa dan apa itu. Ia pun ketakutan. Jantungnya berdebar keras. Tetapi ia bertahan. Ia hendak naik ke atas. Kakaknya melarangnya. Ketika kakaknya naik kembali, ia membuka pintu atas ruangan belakang. Terlihat adik kedua membawa seperti tongkat. Adik kedua naik ke tingkat paling atas. Adik pertama mengikutinya. Mereka tidak bisa melihat apa-apa selain pintu yang dikunci, pemandangan malam sekitar disertai lampu-lampu rumah-rumah tetangga.
Adik kedua mengira bunyi itu adalah bunyi kucing. Adik pertama ragu-ragu. Ia mengira itu adalah hantu yang sebenarnya. Hantu istimewa penghuni rumah istimewa itu. Ia pergi kedepan rumah. Pemandangan dari di depan rumah cukup indah dan remang-remang. Ada rumah tetangga dan lampu-lampu beserta pohon-pohon yang kadang-kadang mendesir oleh angin malam.
Adik pertama kaget. Tiba-tiba adik kedua sudah berada di sebelah kanannya. Ia mengira ia adalah hantu. Mereka berbincang tentang bunyi ketukan. Secara kebetulan mereka melihat ke arah kiri dari belakang rumah. Ada tembok pembatas halaman rumah yang tinggi sampai ke atap. Tembok itu mencekung dari atas ke bawah. Tiba-tiba seekor kucing hitam meluncur turun dari tembok itu. Samar-samar terlihat dalam kegelapan malam. Seekor kucing hitam tanpa dosa. Ia turun dari atap.
Adik kedua berkata bahwa bunyi itu disebabkan oleh si kucing hitam. Adik pertama menerimanya meskipun ragu. Malam semakin larut mereka mulai mengantuk. Dan akhirnya masing-masing kembali ke tempat pembaringan.
Keesokan harinya, mereka pun pergi kesekolah dengan hati yang cerah tapi entah kenapa raut wajah kakak perempuannya masih terasa ketakutan karena kejadian semalam yang begitu menyeramkan ternyata kakak perempuannya itu masih penasaran siapa yang mengetok di atap itu “apakah hantu atau kucing hitam yang ada di rumahnya itu.
Hari pun telah menjelang siang mereka kini telah pulang setiba sampai di rumah kakak perempuannya masih saja termenung sendiri dan tidak mau membuka mulut sama sekali setelah masuk ibunya menyapa kakaknya itu,
Ibunya berkata,
ada apa nak” dari tadi pagi kamu merenung terus ?
tidak ada apa-apa bu’, kata kakaknya.
masih ingat kejadian semalam ya ?
Iya bu’ aku penasaran itu hantu atau kucing hitam yang kita punya itu bu’ , kata kakaknya.
Ibu itu menjelaskan semua yang terjadi semalam supaya anaknya itu tidak penasaran lagi dengan apa yang ada di atap itu dan tidak menakut- nakuti anaknya.
0 komentar:
Posting Komentar